Cari Blog Ini

Minggu, 22 April 2012

KUNCI MEMBANGUN KEKUATAN DIRI

Pada dasarnya semua orang mempunyai kekuatan di dalam dirinya yang luar biasa bila bisa digali dengan keyakinan diri, tekun, selalu berpikir positif mulai dari sekarang, terus menerus dan berulang-ulang dilakukan dengan semangat yang menggebu-gebu, pantang menyerah sebelum berhasil. Bila terus di dibangun kekuatan ini akan mempertajam feeling dan insting atau indera ke VI. Untuk membangun kekuatan diri agar power atau kekuatan di dalam dirikita tergali dengan lebih maksimal, menurut Profesor Bayu Wirawan, ada lima halyang harus diperhatikan yakni: 1. PERSONAL = PRIBADI SAYA. 2. PRESENT= SAAT INI JUGA 3. POSITIF THINKING = BERPIKIR POSITIF 4. PERSISTENT = DI ULANG –ULANG 5.PASION = SEMANGAT YANG MENGGEBU-GEBU 1.PERSONAL – PRIBADI SAYA Kitaharus memahami siapa diri saya yang sebenarnya, apa sih kekurangan dan kelebihan saya. Selanjutnya dengan cara bagaimana bisa meminimalisir kekurangan lalu memanfaatkan dengan maksimal kelebihan kita.Bilakita ingin melakukan sesuatu hal dengan satu keyakinan berhasil maka tingkatkeberhasilan memang bisa lebih tinggi dibandingkan kita melakukan sesuatudengan ragu-ragu atau pesimis. Rasa optimis akan meningkatkan semangat dan daya juang mencapai tujuan. Maka untuk membangun kekuatan diri harus didasari pribadi yang kuat, punya kharisma dan penuh semangat. JANGAN MAU KALAH SEBELUM BERTANDING. Miliki tekad membara kalau orang lain bisa kenapa saya tidak bisa. 2.PRESENT – SAAT INI JUGA Menginginkan perubahan di dalam diri tidak usah menunggu atau memilih waktu yang tepat atau tidak usah di tunda-tunda. Bila kita sudah punya niat berubah menjadi baik, ya langsung saja dilakukan. Terlalu mempertimbangkan banyak hal atau meragukan keberhasilan akan menghambat kesuksesan. Maka lebih baik dari diri sendiri mulailah berubah mulai dari sekarang dan saat ini juga, jangan ditunda lagi. Untuk mencapai tujuan tertentu kalau itu memang baik tidak perlu menunggu terlalu lama pelaksanaannya, segera lakukan. 3. POSITIF THINKING = BERPIKIR POSITIF Sama-sama bisa menjadi kenyataan bila sesuatu diucapkan dan dipikirkan terus menerus maka lebih baik selalu berucap dan berpikir semua hal yang positif. Mengucapkan atau memikirkan sesuatu yang positif maupun negatif dan dilakukan terus menerus dan berulang-ulang bisa tergambar di pikiran dan akhirnya menjadi kenyataan. Masih ingat pesan nenek kalau kita mengucapkan hal yang negatif selalu dilarang dan diingatkan. Nenek tidak menjelaskan kenapa tidak boleh namun hanya mengatakan ”pokoknya tidak boleh dan tidak baik”. Secara ilmiah semua hal yang diucapkan akan terekam di otak dan menjadi data pikiran bawah sadar. Termasuk juga berbicara kepada anak kecil, meski mereka belum mengerti namun alam bawah sadar mereka bisa merekam kejadian atau ucapan yang buruk. Maka lebih baik berbicara dan berpikir yang positif saja agar yang terjadi semua baik adanya. 4. PERSISTENT – DI ULANG –ULANG Mempelajari sesuatu masing-masing orang daya tangkapnya tidak sama karena sebagian orang mudah memahami yang lain sulit. Bagi yang sulit memahami atau mengingat sesuatu bila diulang-ulang dan dilakukan terus menerus dengan tekun maka akan terekam diingatan atau pikiran. Sama halnya dengan iklan di media cetak dan elektronik, karena ditulis dan ditayangkan berulang-ulang dan terus menerus maka semula tidak tertarik membeli jadi terpengaruh untuk membeli. Memperoleh sukses penjualan, pakar marketing menyarankan untuk menulis berulang-ulang hal yang sama misalnya ”Saya punya kharisma menjual” hingga satu halaman penuh selama 21 hari. Maka kesuksesan benar-benar terwujud. Begitu pula halnya dengan cara menghukum seorang murid oleh seorang guru pada jaman dulu, tidak usah dengan menyakiti secara fisik namun juga agar tidak diulangi kesalahan yang sama. Guru akan meminta muridnya yang berbuat salah dengan menuliskan kalimat pengakuan dan berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama kalau sampai melanggar aturan akan didenda. Maka murid bisa berubah menjadi baik dan tidak mau berbuat salah lagi. Cara seperti ini lebih baik daripada menghukum murid secara fisik dengan memukul, menjewer atau hukuman fisik lainnya. 5. PASION = SEMANGAT YANG MENGGEBU-GEBU Memiliki semangat yang menggebu-gebu, tidak mudah putus asa dan pantang mundur bila belum berhasil mencapai tujuan bisa dimiliki semua orang tanpa pandang bulu. Semangat semacam itu biasanya akan muncul bila secara fisik seseorang mempunyai kekurangan lalu ingin menunjukkan jati dirinya. Bisa juga dipicu oleh keadaan yang kurang menguntungkan atau mungkin pernah gagal lalu bertekat tidak mau gagal lagi. Karena badan saya tergolong kecil (40 kg) dan pendek ( 145cm) ketika remaja saya sering diolok-olok oleh teman laki-laki yang badannya besar dan tingginya 190 cm. ”Hei anak kecil, kamu ini kasihan banget ya. Udah kecil, item lagi. Belum pantas sekolah di SLTA, harusnya masuk SD saja dulu”. Kalau sudah begitu semua teman menertawakan. Meski saya sakit hati namun muncul semangat menggebu-gebu untuk bisa mengalahkannya. Kondisi fisik saya memang kecil dan sudah tidak bisa berubah bertambah tinggi namun dalam hal berprestasi saya berani bertanding. Dengan upaya yang tak kenal menyerah dan semangat pantang mundur saya terus belajar dan belajar hingga akhirnya saya berhasil menjadi juara umum sekolah. Saya bangga dan bersyukur bisa mengalahkan teman saya yang seperti raksasa dan saya bagaikan liliput. Begitu pula halnya ketika saya pernah mau mati karena kecelakaan. Untuk terus bertahan hidup dan menaklukkan rasa sakit, saya harus memiliki semangat yang menggebu-gebu agar cepat sembuh sehingga bisa menimang dan menggendong anak saya yang masih bayi berumur 40 hari. Kecintaan kepada anak memberikan motivasi dan semangat agar cepat sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar